KUA KEC.SUMBERSARI KAB.JEMBER

KUA Sumbersari adalah salah satu dari 31 KUA di Kabupaten Jember yang mengemban amanah Negara dalam hal pelayanan publik khususnya pelayanan seputar pernikahan

HAJI

KUA Sumbersari bekerja sama dengan KBIH, melayanai masyarakat dalam pendaftaran dan pembinaan ibadah Haji

AKAD NIKAH

KUA Sumbersari Menangani 7 Kelurahan dalam wilayah hukumnya,yakni : Sumbersari, Kebonsari, Karangrejo, Tegal Gede, Antirogo, Wirolegi, dan Kranjingan

WAKAF

KUA Sumbersari bukan hanya melayani pelayanan pernikahan saja akan tetapi juga dalam hal WAKAF, guna membantu masyarakat yang ingin beramal guna kepentingan umat

Alur Pencatatan Nikah

Calon Pengantin membawa pengantar RT/RW, kemudian mengurus N1-N4/N5 di kelurahan setempat kemudian melaporkannya di KUA

Rabu, 25 Januari 2012

Menag Imbau Kepala Daerah Bantu Pendidikan Agama

Foto
Jakarta (Pinmas)--Menteri Agama (Menag) Suryadharma Ali mengatakan peningkatan pendidikan agama dan keagamaan merupakan tanggung jawab bersama bukan hanya pemerintah pusat. Karena itu kepala daerah yang memberikan perhatian terhadap pendidikan agama patut mendapat apresiasi.
"Uang memang ada yang masuk anggaran APBN ada yang APBD, tapi yang namanya murid adalah anak-anak kita," kata Menag pada malam Apresiasi Pendidikan Islam di Hotel Borobudur Jakarta, Senin malam (2/1). Karena itu ia mengapresiasi bupati atau walikota yang menyisihkan APBDnya. "Pendidikan agama sangat penting ditingkatkan," imbuhnya.
Pada acara terkait Hari Amal Bhakti ke 66, sejumlah bupati dan walikota serta tokoh penggerak pendidikan agama dan santri serta siswa berprestasi memperoleh penghargaan dari Kementerian Agama RI. Acara ini juga dihadiri Wakil Menteri Agama Nasaruddin Umar, Sekjen Kemenag Bahrul Hayat serta pejabat eselon I dan II Kemenag.
Menag lebih lanjut mengatakan, pendidikan di lingkungan Kementerian Agama, antara 90-92 persen dikelola swasta, sedangkan 8-10 persen berstatus negeri. Ini berbeda dengan pendidikan dibawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 90 persen berstatus negeri.
"Maknanya pendidikan agama di tanah air lebih besar partisipasi masyarakat, ulama untuk mencerdaskan bangsa. Mereka membangun bukan karena APBN, tapi karena kekayaan spirit," kata menteri.
Sekarang ini, lanjut dia, lembaga pendidikan agama mengalami kemajuan bahkan ada yang mampu bersaing di kancah internasional. Karena itu seyogyanya para kepala daerah membantu peningkatan mutu pendidikan agama dan keagamaan, termasuk memberi kesejahteraan guru agama.
"Yang sudah memberi hendaknya diperbesar yang belum dimulai. Jangan beri perhatian berbeda antara guru Kementerian Agama dengan Kemendikbud," kata Menag. (ks)

Menag : BKMT Harus Konsisten Dalam Meneggakan Ajaran Agama

FotoJakarta(Pinmas)--Menteri Agama (Menag) Suryadharma Ali meminta kepada Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) untuk menjadi organisasi yang konsisten dalam menegakkan ajaran agama. Organisasi perempuan ini, juga dituntut untuk bisa memperbaiki akhlak masyarakat Indonesia.
"BKMT tidak boleh kendor apalagi mati. Organisasi ini harus terus meningkat. Bagaimanapun BKMT ini adalah salah satu tiang bangsa dalam membangun akhlak bagi masyarakat," ungkap Menag di dalam acara Rapat Kerja Nasional BKMT ke-1 tahun 2012 di Universitas Islam As-Syafi`iyah, Bekasi, Jawa Barat, Minggu (22/1).
Menurutnya, organisasi yang diketuai oleh Rektor Universitas Islam As Syafi`iyah, Tuty Alawiyah ini adalah organisasi perempuan yang patut dicontoh oleh seluruh kalangan masyarakat. "BKMT ini dapat menjadi tiang pembangunan keluarga, akhlak di daerahnya masing-masing.
Kalau anak-anaknya tidak solehah, bagaimana kita mungkin melahirkan pemimpin yang solehah. Ditangan para ibu-ibu inilah masyarakat ini ke depannya bisa berkembang dengan baik," ujarnya.
Namun begitu, Menag Suryadharma Ali mengungkapkan, BKMT nantinya tidak hanya diisi oleh kegiatan yang berhubungan dengan dakwah saja. Akan tetapi, lanjut Suryadharma, juga bisa turut menggandeng atau menggabungkan dengan kegiatan Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) untuk pengembangan ilmu ekonomi.
"Bidang ekonomi ini setidaknya harus dikuasai oleh para wanita. Dengan begitu, para ibu-ibu ini bisa saling bertukar ilmu untuk bisa lebih kreatif," paparnya.
Ketua Umum PPP ini memaparkan, pihaknya cukup bangga dengan majelis taklim yang mayoritas diikuti oleh para perempuan Indonesia. Oleh karena itu, perempuan yang berkarier pun juga diimbau untuk tetap seimbang dalam menjalankan ajaran agamanya. "Tapi saya yakin, dimana-mana perempuan itu kalau kerja itu konsisten, istiqomah, jujur, lurus dan ini memang prinsip dasar dari kaum perempuan. Dan mungkin, karena kesungguhan itulah BKMT bisa bertahan dan berkembang. Dari ruang lingkup yang sempit, sampai akhirnya sekarang ada di 31 propinsi. Bahkan sampai di Singapura dan Malaysia," jelas Menag.
Maka itu, lanjut Menag Suryadharma, kegiatan seperti ini harus terus dikembangkan, karena masalah kita tidak akan pernah selesai. Dikatakan, peran ibu sangat diharapkan. Majelis Taklim harus memiliki akar di masyarakat. "Akar yang ke dalam tanah masyarakat harus diberi pupuk semangat kita dan ajaran agama kita, Islam. Keterikatan kita dengan ajaran agama, itu yang membuat kita istiqomah," katanya.
Dalam kesempatan tersebut, Kementerian Agama juga turut memberikan santunan dana untuk BKMT yang langsung diserahkan oleh Menag, Suryadharma Ali sebesar Rp 100 juta. Selain itu, Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) juga turut menandatangani perjanjian kerja sama (MoU) dengan BKMT yang langsung dilakukan oleh Menpera, Djan Farid dan disaksikan Menag, Suryadharma Ali.

Rabu, 04 Januari 2012

NO PORSI TERAKHIR CJH PROVINSI JAWA TIMUR

PORSI HAJI REGULER :
1300.595.001
Diperkirakan berangkat tahun 2022

Estimasi berangkat 2022 sudah terisi : 9.273
Sisa porsi estimasi berangkat 2022 : 24.662
======================================================================= PORSI HAJI KHUSUS :
3000.134.144
Diperkirakan berangkat tahun 2014
Estimasi Berangkat Tahun 2014 sudah terisi : 13.965
Sisa Porsi Estimasi Berangkat Tahun 2014 : 3.035
======================================================================= update Hari : Selasa
Tanggal : 3 Januari 2012
Pukul : 14.00 WIB

Menag Imbau Kepala Daerah Bantu Pendidikan Agama

akarta (Pinmas)--Menteri Agama (Menag) Suryadharma Ali mengatakan peningkatan pendidikan agama dan keagamaan merupakan tanggung jawab bersama bukan hanya pemerintah pusat. Karena itu kepala daerah yang memberikan perhatian terhadap pendidikan agama patut mendapat apresiasi.
"Uang memang ada yang masuk anggaran APBN ada yang APBD, tapi yang namanya murid adalah anak-anak kita," kata Menag pada malam Apresiasi Pendidikan Islam di Hotel Borobudur Jakarta, Senin malam (2/1). Karena itu ia mengapresiasi bupati atau walikota yang menyisihkan APBDnya. "Pendidikan agama sangat penting ditingkatkan," imbuhnya.
Pada acara terkait Hari Amal Bhakti ke 66, sejumlah bupati dan walikota serta tokoh penggerak pendidikan agama dan santri serta siswa berprestasi memperoleh penghargaan dari Kementerian Agama RI. Acara ini juga dihadiri Wakil Menteri Agama Nasaruddin Umar, Sekjen Kemenag Bahrul Hayat serta pejabat eselon I dan II Kemenag.
Menag lebih lanjut mengatakan, pendidikan di lingkungan Kementerian Agama, antara 90-92 persen dikelola swasta, sedangkan 8-10 persen berstatus negeri. Ini berbeda dengan pendidikan dibawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 90 persen berstatus negeri.
"Maknanya pendidikan agama di tanah air lebih besar partisipasi masyarakat, ulama untuk mencerdaskan bangsa. Mereka membangun bukan karena APBN, tapi karena kekayaan spirit," kata menteri.
Sekarang ini, lanjut dia, lembaga pendidikan agama mengalami kemajuan bahkan ada yang mampu bersaing di kancah internasional. Karena itu seyogyanya para kepala daerah membantu peningkatan mutu pendidikan agama dan keagamaan, termasuk memberi kesejahteraan guru agama.
"Yang sudah memberi hendaknya diperbesar yang belum dimulai. Jangan beri perhatian berbeda antara guru Kementerian Agama dengan Kemendikbud," kata Menag. (ks)

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More