KUA KEC.SUMBERSARI KAB.JEMBER

KUA Sumbersari adalah salah satu dari 31 KUA di Kabupaten Jember yang mengemban amanah Negara dalam hal pelayanan publik khususnya pelayanan seputar pernikahan

HAJI

KUA Sumbersari bekerja sama dengan KBIH, melayanai masyarakat dalam pendaftaran dan pembinaan ibadah Haji

AKAD NIKAH

KUA Sumbersari Menangani 7 Kelurahan dalam wilayah hukumnya,yakni : Sumbersari, Kebonsari, Karangrejo, Tegal Gede, Antirogo, Wirolegi, dan Kranjingan

WAKAF

KUA Sumbersari bukan hanya melayani pelayanan pernikahan saja akan tetapi juga dalam hal WAKAF, guna membantu masyarakat yang ingin beramal guna kepentingan umat

Alur Pencatatan Nikah

Calon Pengantin membawa pengantar RT/RW, kemudian mengurus N1-N4/N5 di kelurahan setempat kemudian melaporkannya di KUA

Rabu, 18 Juli 2012

KEUTAMAAN BULAN SUCI RAMADHAN

Bulan ramadhan bulan yang mulia, sebuah momen yang sangat agung dimana Allah -ta'ala- melipat gandakan pahala setiap hamba yang beramal, dan membukakan pintu-pintu kebaikan. bulan yang penuh berkah dan rahmat serta ampunan. Allah berfirman :
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ

Artinya : "Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang batil)." (QS Al-Baqoroh : 185)

Bulan dimana pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, dan dibelenggunya setan-setan. Rosulullah -sholallahu 'alaihi wasallam- bersabda :

إذا جاء رمضان فُتِّحت أبواب الجنة وغُلِّقت أبواب النار وصُفِّدت الشياطين

Artinya : "Jika datang bulan ramadhan, pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, dan setan-setan dibelenggu." (Muttafaq 'Alaihi)

Keutamaan Bulan Ramadhan

Dibukanya pintu-pintu surga dikarenakan banyaknya amalan-amalan sholih dilakukan pada bulan tersebut. dan ditutupnya pintu-pintu neraka dikarenakan sedikitnya amalan kemaksiatan yang dilakukan orang-orang yang beriman pada bulan itu. dan dibelenggunya setan-setan dikarenakan mereka tidak bisa lagi merusak dan menyesatkan manusia sebagaimana pada bulan-bulan yang lain dimana manusia pada waktu itu sedang sibuk melaksanakan amalan-amalan ibadah dan ketaatan.

Dan diantara keutamaan bulan ramadhan adalah sebagaimana yang disabdakan Rosulullah -sholallahu 'alaihi wasallam- :

أُعْطِيَتْ أمتي خمس خصال في رمضان لم تُعْطَهُنَّ أمة من الأمم قبلها : خلوف فم الصائم أطيب عند الله من ريح المسك , وتستغفر لهم الملائكة حتى يفطروا , ويزين الله كل يوم جنته ويقول : يوشك عبادي الصالحون أن يلقوا عنهم المؤونة والأذى ويصيروا إليك , وتصفد فيه مَرَدَة الشياطين فلا يخلصون إلى ما كانوا يخلصون إليه في غيره , ويغفر لهم في آخر ليلة " , قيل : يا رسول الله أهي ليلة القدر ؟ قال : " لا ولكن العامل إنما يوفى أجره إذا قضى عمله

Artinya : "Diberikan kepada ummatku 5 hal pada bulan ramadhan yang tidak diberikan kepada ummat-ummat sebelumnya : bau mulut seseorang yang berpuasa lebih wangi bagi Allah dari pada wangi misik. dan malaikat-malaikat mendoakan ampunan bagi orang-orang yang berpuasa sampai mereka berbuka. dan Allah menghiasi surga-Nya setiap hari seraya berkata : mereka para hamba-hambaKu yang harus merasakan kesusahan (demi) menuju kepadamu. dan dibelenggunya gangguan-gangguan setan maka setan-setan tidak bisa lagi menyesatkan sebagaimana mereka menyesatkan pada bulan-bulan yang lainnya. dan diampuni (dosa-dosa) mereka disetiap akhir malam. dikatakan kepada Nabi -sholallahu 'alaihi wasallam- : wahai Rosulullah, apakah itu lailatul qodar? beliau menjawab : tidak, akan tetapi setiap orang yang beramal diberi pahalanya kepada mereka setiap selesai mengerjakan amalannya." (HR Ahmad, Al-Bazzar dan Al-Baihaqi dengan sanad yang lemah akan tetapi memiliki saksi-saksi)

Lima keutamaan yang diberikan kepada ummat ini pada bulan ramadhan yang tidak diberikan kepada ummat sebelumnya :

1. Bahwa bau mulut orang yang berpuasa bagi Allah lebih wangi dari pada wangi misik. hal ini karena bau mulut disebabkan oleh amalan ketaatan yaitu puasa. akan tetapi bukan berarti seseorang yang berpuasa kemudian menyepelekan kebersihan mulutnya sehingga dapat mengganggu orang lain disekitarnya. dikarenakan bau tersebut tidak dapat dihindarkan pada waktu puasa, maka setiap orang yang berpuasa harus berusaha semaksimal mungkin agar orang disekitarnya tidak terganggu oleh bau mulutnya.

2. Bahwa para malaikat mendoakan ampunan untuk orang-orang yang berpuasa hingga mereka berbuka. dan malaikat adalah makhluk yang dimuliakan, tidak pernah melanggar perintah-perintah-Nya. dan mereka adalah makhluk yang paling utama untuk dikabulkan doanya.

3. Allah -ta'ala- menghiasi surga-Nya setiap hari agar lebih menarik bagi orang-orang yang beramal. agar lebih menyemangati mereka untuk terus mengamalkan ketaatan. karena puasa, mereka dijauhkan dari kenikmatan-kenikmatan dunia dan harus menanggung kesusahan akibat puasa. ini dilakukan dengan harapan untuk menggapai surga.

4. Bahwa setan-setan dibelenggu sehingga tidak bisa mengganggu dan menyesatkan orang-orang yang beriman sebagaimana mereka mengganggu pada bulan-bulan selainnya. karena Allah mengutamakan bulan ramadhan dengan ibadah dan ketaatan kepada-Nya. sehingga orang-orang beriman pun sibuk dengan amalan mereka.

5. Bahwa Allah mengampuni ummat ini pada tiap akhir malam. sebagaimana yang dijelaskan oleh Rosulullah -sholallahu 'alaihi wasallam- bahwa setiap hamba akan diberi pahalanya setiap selesai mengerjakan amalannya. berarti, pada bulan ini, setiap hamba akan diampuni jika mereka telah mengerjakan apa yang diperintahkan kepada mereka dari berpuasa dan melaksanakan amalan-amalan yang lainnya.

Itulah beberapa keutamaan bulan suci ramadhan yang akan datang sebentar lagi. sehingga kita harus benar-benar mempersiapkan diri untuk menghadapinya dengan niat yang lurus dan jiwa yang bersih, karena semua amalan ketaatan sangatlah berat kecuali bagi orang-orang yang khusyu'.

Bersatu : Visi Islam Yang Sering Terlupakan


 
Oleh : Mulyadi, M.Ag
(Penghulu KUA Kec. Sumbersari Jember)

Ibadah Haji merupakan fenomena tahunan dalam Islam, dimana umat seantero jagad ini berkumpul di tempat yang satu dengan tujuan sama menunaikan panggilan Allah yaitu kewajiban menunaikan ibadah Haji.
            Jutaan ribu manusia  bertawaf , mengelilingi ka’bah membawa visi  yang sama mengharap ridho Allah SWT.  Dan selain mewujudkan kemabruran amal juga menjalankan perintah agama , hal ini cukup menjadi  bukti bahwa Islam agama Tauhid. Agama yang pasrah dan tunduk pada satu kekuasaan, pencipta dunia ini yaitu Allah Yang Maha Esa.
Berkumpulnya jutaan manusia dari beberapa negara di dunia dengan tujuan yang sama, sampai saat ini belum bisa ditiru oleh agama lain. Bahkan bisa-bisa menjadi contoh mereka bahkan ancaman bagi perkembangan agama di peradaban  modern ini.
Namun kesatuan umat seperti pelaksanaan kewajiban ibadah haji ini, tidak bisa diwujudkan dalam penentuan awal bulan Ramadhan dan Syawal yang juga bersumber dari perintah Allah. Penentuan Hilal (bulan) awal Ramadhan contohnya, setiap tahun dilakukan, namun awal puasa  Ramadan beberapa ormas Islam selalu berbeda. Seperti tahun ini, awal puasa berpotensi tidak sama diantara umat Islam di Indonesia.
Ketidakserentakan ini juga disadari dua ormas Islam besar di Indonesia, Nahdhatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah. Muhammadiyah memutuskan awal puasa pada Jumat 20 Juli 2012, sedangkan NU kemungkinan besar jatuh pada Sabtu 21 Juli 2012 atau menunggu hasil rukyat.
Keputusan Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang menetapkan Jumat 20 Juli 2012 sebagai awal puasa tanggal 1 Ramadan 1433 H dan Hari Raya Idul Fitri pada 19 Agustus 2012 atau 1 Syawal 1433 H pada tahun ini, dituangkan dalam Maklumat dengan nomor 01/MLM/I.0/E/2012. Maklumat tentang Penetapan Hasil Hisab Ramadhan, Syawal, dan Dzulhizzah 1433 Hijriyah, serta imbauan menyambut Ramadhan 1433 H.
Maklumat tertanggal 15 Juni 2012 itu ditandatangani Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin dan Sekretaris Umum Agung Danarto di Kantor PP Muhammadiyah Yogyakarta. Penetapan itu berdasarkan hisab hakiki wujudul hilal yang menjadi pedoman  Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
Bahkan untuk pertama kalinya juga, Pimpinan Pusat Muhammadiyah memastikan tidak akan mengikuti sidang isbat penentuan awal Ramadhan dan Syawal yang akan dilakukan  oleh Pemerintah melalui  Kementerian Agama, hal ini dilakukan  dengan dalih demi mengurangi ketegangan dan untuk kebaikan bersama.
Menurut beberapa situs yang dapat dipercaya,  rencana mundurnya Muhammadiyah dalam Sidang Isbat, Din Syamsuddin selaku pimpinan Muhammadiyah,  mengaku sudah mengirim surat kepada Pemerintah melalui  Kementerian Agama.  Bahwa menurutnya” Muhammadiyah sudah bisa menetapkan kapan satu Ramadhan, kapan satu Syawal, bahkan sampai 100 tahun yang akan datang.Karena ilmu falak, astronomi itu ilmu pasti Dan Al Quran menyuruh kita untuk pandai berhitung,".
Bersatu adalah tujuan Agama Islam akan tetapi dengan bersatu kita tidak harus menolak perbedaan. Perbedaan akan lebih bermakna bila didasari rasa saling menghargai dan menghormati bahkan yang terpenting tidak mengedepankan ego organisasi dan metode (manhaj) masing-masing.
Lain halnya dengan  Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG),  untuk Penentuan awal bulan Ramdhan masih menunggu Informasi Hilal saat matahari terbenam pada Kamis, 19 Juli 2012. Penentuan awal bulan Ramadhan 1433 H menggunakan beberapa metode pengamatan, antara lain waktu konjungsi (Ijtima’) dan terbenam matahari. Sedangkan Konjungsi geosentrik atau ijtima, terjadi ketika lintasan edar matahari dan bulan tepat sama. Kejadian ini akan terjadi pada hari Kamis, 19 Juli 2012 nanti.
Lantas, apa yang menjadi standar metode penetapan awal bulan hijriyah, seperti satu Ramadhan dan syawal ini?. Selama ini menetapkan awal bulan Hijriyah khususnya yang berkaitan dengan ibadah Ramadhan, Syawal dan Dzulhijjah ditetapkan berdasarkan hisab hakiki tahkiki dan rukyat serta menggunakan kriteria pergantian bulan qomariyah dengan tinggi hilal minimal 2 derajat dan umur bulan 8 jam serta sudut elongasi 3 derajat.
Bahkan  Kriteria ini menjadi  kriteria Imkanur Rukyat  Menteri-menteri Agama Negara Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, Singapura (MABIMS) sejak  tahun 1998 hingga kini dan  sementara masih diadopsi menjadi teori Imkanur Rukyat di indonesia.
Teori Imkanur Rukyat pada dasarnya merupakan perpaduan antara teori rukyat dan teori wujudul hilal. Menurut pandangan ahli astronomi, teori ini dipandang relatif lebih baik daripada teori-teori lainnya apabila semua pihak dapat menerimanya, namun sebaliknya bila semua pihak tidak dapat menerimanya  atau mencari  teori baru yang dapat diterima oleh semua pihak, maka penentuan awal pada bulan hijriyah  akan selalu berbeda dan tidak akan pernah bersatu dalam keputusan.
Sungguh disayangkan, jika perbedaan seperti ini terus menjaga jarak. Dan tidak ada satu kekuatan dan kekuasaan di negara ini yang tidak mampu mewujudkan visi islam itu, bahkan penulis sendiri sudah memprediksi dan pesimis hal itu bisa terwujud, kecuali ada kekuatan  dan ideologi Monster (pinjam istilah Amin Abdullah dalam bukunya “Studi Agama”) yang berupaya menjinakkan dan menghentikan serta menyatukan beberapa motode tersebut. Minimal diantara umat Islam di negara yang mampu mengusir agresi militer Belanda yang ke-2  berkat bersatunya semangat  dari semua golongan, melalui ikrar Sumpah Pemuda.
Memang, fenomena yang kerap terjadi ini, Pemerintah Indonesia beserta instansi-instansi terkait dan organisasi masyarakat Islam dengan melibatkan juga para pakar astronomi dari Planetarium, LAPAN, BOSCHA, BIG, BMKG dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) terus melakukan upaya-upaya pengkajian terhadap Kriteria yang menjadi penentuan awal bulan Hijriyah, namun hingga kini setelah puluhan tahun masih belum ada titik temu dan realisasinya.
Hal ini disebabkan karena Muhammadiyah sudah berkenyakinan bahwa dengan metode wujudul Hilal sudah menjawab permasalahan penentuan awal bulan, bahkan terindikasi bahwa tim hisab dari organisasi ini, hampir berkenyakinan bulan tidak akan pernah terlihat dengan kondisi alam yang sering tertutup awan. Terbukti 10 tahun terakhir bahkan lebih, rukyatul Hilal tidak pernah berhasil.
Lain halnya dengan NU, organisasi keagamaan terbesar di Indonesia ini lebih mengarah kepada petunjuk al-Quran surat al-Baqorah ayat 185 bahwa penentuan awal bulan (seperti awal puasa Ramadhan) dengan cara melihat bulan atau dikenal dengan metode Rukyat, namun bila hilal tidak terlihat maka disempurnakan umur bulan menjadi 30 hari.
Lagi-lagi, sampai saat ini kita berharap kepada Pemerintah untuk bisa mewujudkan kesatuan sikap tersebut, apalagi terkait dengan ibadah yang telah dengan jelas diatur oleh agama. Pertemuan MABIMS di Hotel Aston Denpasar Bali  pada tanggal 27 sampai dengan 29 Juni 2012 yang lalu, telah meghasilkan beberapa keputusan penting, terutama terkait dengan persamaan kriteria dan metode rukyat dan Taqwim Islam yang bisa berlaku secara internasional maupun regional. Tentu, setelah diadakan kajian secara syar’i dan sosiologis secara mendalam.
Akhirnya, mari kita bagun kebersamaan dan kesatun visi melalui Ramadhan dan syawal  tahun ini, belajarlah dari ibadah haji dan mansiknya, ciptakan kedamaian dalam beribadah, wujudkan hakikat  puasa dan idul fitri  secara maksimal, dan jangan menjadi golongan yang dikuatirkan oleh Nabi Muhammad dalam do’a terakhir beliau ketika menyongsong datangnya Ramadhan yaitu orang yang tidak dapat barokah Ramadhan  dan bahkan menjadi perusak kemuliaan bulan yang suci ini.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More