KUA KEC.SUMBERSARI KAB.JEMBER

KUA Sumbersari adalah salah satu dari 31 KUA di Kabupaten Jember yang mengemban amanah Negara dalam hal pelayanan publik khususnya pelayanan seputar pernikahan

HAJI

KUA Sumbersari bekerja sama dengan KBIH, melayanai masyarakat dalam pendaftaran dan pembinaan ibadah Haji

AKAD NIKAH

KUA Sumbersari Menangani 7 Kelurahan dalam wilayah hukumnya,yakni : Sumbersari, Kebonsari, Karangrejo, Tegal Gede, Antirogo, Wirolegi, dan Kranjingan

WAKAF

KUA Sumbersari bukan hanya melayani pelayanan pernikahan saja akan tetapi juga dalam hal WAKAF, guna membantu masyarakat yang ingin beramal guna kepentingan umat

Alur Pencatatan Nikah

Calon Pengantin membawa pengantar RT/RW, kemudian mengurus N1-N4/N5 di kelurahan setempat kemudian melaporkannya di KUA

Senin, 29 Februari 2016

Menag Minta Wisudawan UNU Jaga Nama Baik Nahdlatul Ulama

Surakarta (Pinmas) —- Jagalah nama baik NU. Demikian pesan yang tegas yang disampaikan Menag Lukman Hakim Saifuddin mengawali orasi ilmiah pada Rapat Senat Terbuka Dalam Rangka Wisuda ke XVIII Program Sarjana dan Magister di Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Surakarta, Sabtu (27/02).
Hadir dalam kesempatan ini civitas akademika UNU, para pemimpin perguruan tinggi NU, serta para wisudawan dan wisudawati.  “Saudara harus paham betul apa sesungguhnya misi dari kehadiran NU di Republik tercinta ini. Sebab saudara menyandang predikat yang khas, tidak hanya sekdar sarjana, tapi sarjana Universitas Nahdlatul Ulama,” kata Menag di hadapan 220 wisudawan program sarjana dan magister UNU
“Maka pahami betul apa sesungguhnya misi dan peran yang harus dibawakan oleh warga NU,” tambahnya sembari menegaskan bahwa apa yang telah digariskan NU harus menjadi acuan bersama.
Menag berharap keberadaan UNU di berbagai daerah dapat berkontribusi positif bagi masifikasi Islam ahlussunnah wal jamaah  (Aswaja) di tengah masyarakat. Sebab, Aswaja yang dikembangkan NU adalah Aswaja yang berdiri atas prinsip moderatisme yang mengandung nilai tawasuth (moderat), tasamuh (toleransi), tawazun, dan iktidal.
“NU tidak bertindak ekstrim, baik kanan maupun kiri. Moderatisme inti ajaran Islam,” terangnya.
“Aswaja NU bukan Aswaja yang  pro negara khilafah, tapi juga  tidak mendukung begara sekuler. Dalam Munas NU di Situbondo tahun 1983, NU telah menegaskan bahwa penerimaan NU terhadap Pancasila merupakan keputusan final,” tambahnya.
Selain itu, Menag juga berharap lulusan UNU mampu hadir di tengah masyarakat dengan kreatif dan inovatif. Menurutnya, dengan predikat sarjana, para wisudawan adalah orang pilihan dan karenanya harus bisa menempatkan diri sebaik-baiknya di lingkungan sekitar .
Menag berharap sarjana NU tidak berfikir monoton, tapi kreatif dalam menghadapi tantangan kehidupan bermasyarakat. “Saya terinspirasi dengan ungkapan yang disampaikan salah satu jurnalist di London, bahwa ancaman nyata sebenarnya bukankah pada saat komputer mulai bisa berfikir seperti manusia. Tapi ancaman yang sesungguhnya ketika manusia mulai berfikir seperti komputer,” kata Menag.
Sebanyak 220 mahasiswa UNU diwisuda hari ini, terdiri dari 53 wisudawan magister, 12 wisudawan Fakultas Agama Islam Prodi Al-Ahwal asy-Syahsiah dan 130 prodi Pendidikan Agama Islam. Selain itu, 8 wisudawan dari Fakultas Teknik Prodi Teknis Mesin, 10 dari Fakultas Ekonomi Prodi Ekonomi Manajemen, 7 dari Fakultas Hukum Prodi ilmu Hukum.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More